Syarat dan Ketentuan

Ketentuan Umum
Dengan mengakses atau menggunakan situs: kadipatenpesantenan.blogspot.com , Pengguna dianggap telah memahami dan menyetujui semua isi dalam syarat dan ketentuan di bawah ini. Syarat dan ketentuan dapat diubah atau diperbaharui sewaktu-waktu tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu. Perubahan dari syarat dan ketentuan akan segera berlaku setelah dicantumkan di dalam situs ini. Jika Pengguna merasa keberatan terhadap syarat dan ketentuan yang kami ajukan dalam Perjanjian ini, maka kami anjurkan untuk tidak menggunakan situs ini.

Transaksi Pembelian
1. Kami selalu berusaha untuk mencantumkan harga terbaru.
    Namun untuk meyakinkan harga terakhir, silakan menghubungi layanan konsumen.
    Harga dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
2. Harga belum termasuk ongkos pengiriman. Kecuali untuk Sidoarjo dan sekitarnya.
3. Tarif pengiriman dengan jasa ekspedisi disesuaikan dengan tarif yang diberlakukan
    oleh pihak ekspedisi berdasarkan pada wilayah tujuan, jenis layanan, dan berat
    paket yang akan dikirim.
4. Untuk pembelian online melalui shopping cart, pesanan dan pengiriman akan
    diproses setelah pembayaran diterima oleh rekening bank atas nama kami.
    Lama waktu pengiriman disesuaikan dengan area layanan daerah tujuan.
5. Anda akan menerima SMS notifikasi mengenai Nomor Resi Pengiriman, sesaat
    setelah produk pesanan Anda dikirim.
6. Barang yang telah dibeli tidak dapat dikembalikan atau ditukar dengan barang lain.

Terima Kasih telah berbelanja di situs kami
Posting ini telah diminati sebanyak
22113 (orang)

Kontak

 Hubungi kami :





Posting ini telah diminati sebanyak
22113 (orang)

Cara Pembelian

Langkah mudah untuk berbelanja :


1. Pilih barang yang Anda inginkan dengan mengidentifikasi nama produk

2. Kirim pesanan Anda melalui SMS dengan format :
    nama produk#jumlah#nama Anda#alamat Anda#
    kirim ke : 085606026309

3. Tunggu SMS konfirmasi pesanan Anda mengenai harga dan ongkos kirim

4. Pembayaran, transfer ke rekening :
 
     Bank Mandiri Cab. Surabaya
     No. Rek :1410007456247 a.n. Edy Wibowo

     Setelah melakukan transfer mohon konfirmasi pembayaran Anda melalui SMS
     dengan format:nama Anda#nama produk#nominal transfer
     kirim ke : 085606026309

5.  Setelah kami menerima SMS konfirmasi pembayaran dari Anda, maka barang akan
     segera kami kirim melalui jasa pengiriman yang terpercaya.
     Anda dapat memilih jasa pengiriman yang diinginkan : Pos&Giro, Tiki, JNE
     
Posting ini telah diminati sebanyak
22113 (orang)

Happycall Double Pan

   Happycall Double Pan                                                             Made in Korea

Spesifikasi:
  • Sistem Pengunci Magnetik (magnetic locking mechanism /handle)
  • Pegangan Stainless Steel (stainless steel holder)
  • Karet Segel Silicon (silicon seal packing)
  • Tempat penampung minyak /uap air
  • Engsel Penahan (hinge joint /oil receptacle)
  • Lubang uap (steam vent /port)
  • Alur menonjol (grooved rim)
  • Gagang Anti Panas (controured head resistant handle)
  • Ukuran diameter 32 cm

Kelebihan :
  • Happy call double pan Asli untuk memasak segala jenis masakan
  • Memanggang ikan, udang, aneka seafood, steak, sate/ kebab, martabak, pizza, bolu lapis tiker/ piramid jadi lebih mudah.
  • Dapur bersih bebas percikan minyak, asap dan bau menyengat.
  • Dilengkapi lapisan keramik spesial menjadikan permukaan bebas lengket, hanya membutuhkan sedikit minyak.
  • Kuat dan tahan lama serta mudah dibersihkan.
  • Mengatasi problem memasak ikan ( tanpa kesulitan membalik ikan)
  • Dilengkapi magnet s.d 4000 gauss sehingga dapat menutup sendiri dan praktis
  • Sajian lebih nikmat dan kaya gizi
  • Happy call double pan memiliki 2 sisi permukaan untuk memasak dengan Silicone Seal tidak tumpah saat dibolak-balik
  • Hasil optimal, olahan ikan & daging terasa lembut di dalam, crispy di luar.
  • Menghasilkan pressure tinggi, dengan proses masak lebih cepat 30-40%. 
Harga :
Beli 1      = Rp    600.000
Beli 1+1  = Rp 1.000.000 (lebih hemat)

Dapatkan harga khusus untuk Grosir
Pemesanan hubungi : 085606026309

Bebas ongkos kirim untuk wilayah Sidoarjo & sekitarnya

Posting ini telah diminati sebanyak
22113 (orang)

Wisata Budaya Kabupaten Pati


 Berikut beberapa obyek wisata budaya yang ada di Kabupaten Pati :

1.     Pintu Gerbang Kerajaan Majapahit
Tempat bersejarah ini terletak di Desa Muktiharjo, Kecamatan Margorejo atau empat kilometer arah barat laut Kota Pati.
Pintu gerbang Majapahit ini dikenal menyimpan banyak legenda dan kontroversi. Pada tahun 1479 Kerajaan Majapahit hancur karena adanya Kerajaan Demak (Raden Patah dan Wali Sanga). Pada tahun 1486, Pati yang merupakan Lereng gunung Muria, masih merupakan hutan belantara. Pada suatu hari, Sunan Muria pulang dari Sarasehan (pertemuan) di padepokan Sunan Ngerang. Sesampainya di barat kota Pati, sekitar jam 3 sore atau waktu ashar, kebetulan di tepi hutan tadi terhalang sungai yang sedang banjir. Sunan Muria mau menyeberang, tetapi tak ada perahu.
Lalu beliau mengadakan sayembara, barang siapa yang bisa menyeberangkannya kalau laki-laki akan ia jadikan sebagai saudara sinorowedi (saudara sejati) kalau perempuan akan ia jadikan istri. Kebetulan di sebelah baratnya ada seorang wanita yang sedang menggembalakan kerbau bernama Dewi Sapsari putri Ki Gedhe Sebo Menggolo. Setelah mendengar sayembara tersebut, Dewi Sapsari dengan menunggang kerbau menyeberang ke timur. Lalu ia menyeberangkan Sunan Muria. Sesampai di tepi sungai sebelah barat, Sunan Muria menepati janjinya. Ia lalu ingin bertemu orang tua dari Dewi Sapsari dan akan menyuntingnya sebagai istri. Lalu Sunan Muria menikahi Dewi Sapsari.
Sepeninggal beliau pulang ke padepokan Gunung Muria, Dewi Sapsari hamil. Lalu ia melahirkan seorang putra dan diberi nama Raden Bambang Kebo Nyabrang, sesuai pertemuannya dengan suaminya yaitu Sunan Muria. Setelah dewasa, anak itu menanyakan siapa sebenarnya ayahandanya itu kepada kakeknya. Lalu kakeknya berkata kalau ia masih memiliki keturunan dengan Sunan Muria yang ada di padepokan Gunung Muria.
Setelah mendengar hal tersebut, R. Bambang Kebo Nyabrang pergi berangkat ke Gunung Muria. Sesampainya di padepokan, ia bertemu dangan Sunan Muria. Tetapi Sunan Muria tidak mudah percaya dengan anak itu. Lalu Sunan Muria memerintah Raden Bambang Kebo Nyabrang untuk membawa Pintu Gerbang Majapahit ke hadapannya kalau ia mau diakui sebagai anak dan diberi waktu 1x24 jam. Lalu berangkatlah R. Bambang Kebo Nyabrang ke Bajang Ratu yang merupakan bekas Kerajaan Majapahit. Yang sekarang menjadi Kota Trowulan Kabupaten Mojokerto Jawa Timur.
Di lain tempat, yaitu di padepokan Sunan Ngerang, terdapat salah seorang muridnya yang bernama Raden Ronggo yang ingin menyunting putri Sunan Ngerang, yang bernama Roro Pujiwat. Roro Pujiwat mau diperistri apabila Raden Ronggo bersedia memboyong Pintu Gerbang Majapahit ke padepokan.
Lalu R. Ronggo pun berangkat ke bekas Kerajaan Majapahit. Tetapi, ia kecewa karena sesampainya di sana barang tersebut sudah tak ada (sudah diboyong oleh R. Kebo Nyabrang). Lalu Raden Ronggo segera mengejarnya ke arah barat. Sesampainya di barat kota Pati, R. Rongo masuk kawasan hutan. Disana ia melihat pohon Kenanga yang berbentuk mirip kurungan(sangkar). Kemudian ia menamai dukuh tersebut dengan nama Sekar Kurung. Lalu ia melanjutkan misinya untuk mengejar R. Kebo Nyabrang. Dan ia pun menemukan R. Kebo Nyabrang yang sedang istirahat. Pintu itu pun dimintanya. Tetapi tidak diberikan oleh R. Kebo Nyabrang. Akhirnya timbul peperangan. Dalam peperangan tersebut, penyangga pintu tersebut tercecer sehingga tempat tersebut di beri nama “Njelawang” (Ganjel Lawang). Kemudian mereka menuju ke barat saat itu jam dua belas siang saat semua orang harus beristirahat dan melaksanakan sholat Dhuhur. Maka tempat tersebut diberi nama dukuh “Nduren” (samu barang kudu leren). Mereka bertarung selama 35 hari. Lalu Sunan Muria turun ke arah timur. Ia pun melihat dua orang bertarung dengan jelas (dalam bahasa jawa “cetho welo-welo”), sehingga tempat tersebut diberi nama Dukuh Towelo/ Trowelo. Lalu Sunan Muria turun ke tempat kedua orang tersebut bertarung. Lalu beliau berkata “Wis padha lerena sak kloron padha bandhole”. Lalu berhentilah kedua orang tersebut bertarung. Sehingga tempat tersebut hingga sekarang di namai dukuh “Rendhole”. Sunan Muria pun lalu mengakui R. Kebo Nyabrang menjadi anaknya. Dan beliau menyuruh anaknya tersebut untuk menjadi penjaga gerbang ini. Setelah Sunan Muria berkata “jaganen !!” (jagalah) maka ia pun langsung meninggal dan hilang nyawanya karena sebagai seorang penjaga harus tidak terlihat.
R. Ronggo diberi “katek“ oleh Sunan Muria untuk dibawa ke padepokan. Tetapi sesampainya di sana Roro Pujiwat tidak menerimanya. Raden Ronggo pun marah dan mengejarnya hingga ke barat. Sesampinya di sungai Juwan Roro Pujiwat berhenti. R. Ronggo yang marah lalu melempar katek tersebut kearah Roro Pujiwat. Roro Pujiwat meninggal. Katek tersebut hilang seperti kilat. Sehingga sampai sekarang dinamai “Segelap”.

2.     Genuk Kemiri (Petilasan Kadipaten Pesantenan)
Terletak di desa Sarirejo kecamatan Pati, obyek wisata yang berada di petilasan ini adalah Genuk Kemiri, Makam Aryo Kencono dan Pendopo Kadipaten Pesantenan. Genuk Kemiri dahulu adalah tempat wudhu ( padasan ) Raden Kembang Joyo yang membuka lahan baru di desa Kemiri saat ia diserahi tampuk pimpinan Kadipaten Carangsoko, waktu menebang pohon Raden Kembang Joyo merasa haus minta minum kepada Ki Ageng Cendono dan diberi minuman dicampur dengan santan sehingga kemudian desa Kemiri dinamakan desa pesantenan sekaligus sebagai pusat dari Kadipaten Pesantenan dengan pohon beringin kurung di alon – alon hingga kini masih ada. Ketika Adipati Kembangjoyo akan meninggal Ki Patih Soponyono diserahi semua pusaka karena putranya bernama Raden Tombronegoro tidak kuat mewarisi pusaka tersebut, kemudian pusaka dimakamkan dan diberi nama makam Aryo Kencono yang artinya Patih menunggu pusaka Kembang Joyo.

3.     Sendang Sani
Sendang Tirta Marta  Sani  berada di Desa Tamansari Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati. Lokasi wisata Sendang Sani hanya berjarak 5 kilometer dari pusat kota Pati sehingga memudahkan pengunjung yang hendak mendatangi lokasi wisata alam ini. Meskipun terletak di dekat kota, panorama alam di lokasi wisata Sendang Sani masih terjaga sehingga membuat pengunjung serasa berada di alam pedesaan.
Desa Sani sebenarnya berasal dari sebuah sendang yang ditempati oleh seekor bulus, penjelmaan dari seorang abdi Sunan Bonang. Pada suatu hari Sunan Bonang akan pergi ke Gunung Muria untuk menjumpai Sunan Muria. Beliau ditemani oleh dua orang abdinya. Di tengah perjalanan beliau merasa haus dan kegerahan karena matahari yang begitu teriknya bersinar. Kemudian beliau menyuruh salah seorang abdinya mencari air untuk minum dan wudlu. Abdi tersebut diberi petunjuk oleh Sunan Bonang untuk mencari sumber air di bawah sebuah pohon rindang. Untuk memudahkan pekerjaan, Sunan Bonang membekali abdinya dengan sebuah tongkat sakti untuk ditancapkan di bawah pohon tersebut. Maka dalam waktu yang tidak terlalu lama, abdi itu pun berhasil menemukan pohon rindang seperti yang diinginkan oleh Sunan Bonang. Dengan segera ditancapkannya tongkat sakti ke tanah. Dan ajaib! Dari tempat itu keluarlah air yang memancar terus-menerus. Maka dalam waktu yang singkat tempat itu telah menjadi sebuah sendang. Karena gembiranya lupalah ia akan pesan Sunan Bonang. Ia segera turun ke sendang untuk minum dan mandi, menghilangkan dahaga dan kegerahannya. Karena dirasa abdinya tak junjung kembali, maka Sunan Bonang memutuskan untuk mencarinya. Setelah mencarinya kesana kemari, akhirnya ditemukan juga abdinya itu. Betapa terkejutnya Sunan Bonang ketika melihat abdinya sedang asyik mandi. Maka dengan segera ditegurnyalah abdi itu. Dikutuknya abdi itu, “Lho kamu saya suruh, tidak membawa air, malah mandi seperti Bulus”. Maka dalam sekejap saja abdi Suanan Bonang berubah menjadi seekor bulus. Ketika bulus bercermin di air sendang, menangislah ia melihat bentuk tubuhnya dari manusia menjadi seekor bulus. Ia minta maaf kepada Sunan Bonang, tetapi perkataan atau kutukan tidak mungkin ditarik kembali. Tidak mungkin sudah meludah dijilat balik, demikian pepatah mengatakan. Abdi Sunan Bonang yang telah menjadi bulus tidak diperkenankan ikut menuntaskan perjalanan ke Gunung Muria. Ia disuruh tinggal di sendang untuk menjaga sendang tersebut. Sunan Bonang berujar, “Aku namakan sendang ini Sendang Sani dan kelak tempat ini akan diberi nama desa Sani”. Setelah berujar demikian maka Sunan Bonang pun kembali menuntaskan perjalanan bersama abdinya yang seorang lagi. Beliau melanjutkan perjalanan ke Gunung Muria untuk berunding dengan Sunan Muria mengenai masalah keagamaan. Untuk menghormati penghuni sendang tersebut, maka oleh masyarakat dibuatkanlah suatu tempat khusus. Konon, barang siapa yang berani mengganggu tempat tinggal bulus tersebut, maka orang yang mengganggunya akan jatuh sakit. Dari cerita di atas hendaknya kita dapat mengambil hikmah. Bahwa apabila kita mendapat suatu kepercayaan untuk melaksanakan suatu pekerjaan hendaknya kita laksanakan sebaik-baiknya dan dengan penuh rasa tanggung jawab. Pepatah mengatakan “Sekali Lancang, seumur hidup orang tak akan percaya”. Sekali orang melakukan kesalahan atau berdusta orang tidak akan mempercayainya lagi.
Selain menikmati panorama keindahan alam, pengunjung juga dapat menikmati berbagai fasilitas hiburan di lokasi ini. Salah satu yang digemari pengunjung adalah kolam renang. Selain air yang digunakan berasal dari air  pengunungan yang mengalir, kolam renang ini juga dilengkapi dengan papan luncur serta gazebo di sekitar kolam. Ada dua kolam yang disediakan yakni kolam dangkal untuk pengunjung anak anak dan kolam dalam bagi pengunjung dewasa . Pengunjung yang enggan turun ke dalam air dapat sekedar bersantai di gazebo yang telah disediakan .
Selain kolam renang, adapula kolam pemancingan yang dilengkapi dengan fasilitas alat pancing serta umpan dan bebek air. Bagi pengunjung yang ingin merasakan sensasi berkendara diatas air, dapat mencoba fasilitas ini.
Selain fasilitas tersebut, Obyek Wisata Sendang Sani kini juga mempunyai fasilitas baru bagi pengunjung yang gemar dengan tantangan alam yakni outbond. Terdapat berbagai fasilitas di arena ini untuk menguji nyali pengunjung.

Posting ini telah diminati sebanyak
22113 (orang)

Kuliner Pati


Beberapa makanan khas Pati  yang dapat Anda nikmati, antara lain :

1.     Nasi Gandul


Nasi gandul adalah makanan khas Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Nasi gandul dalam penyajianya dipakai daun pisang untuk alasnya. Nasi gandul bisa disajikan dengan lauk pauk yang berbeda. Bisa bergedel, tempe, lidah sapi, usus sapi, daging sapi, paru sapi, hati sapi, dll, kemudian diberi tambahan bumbu kecap manis-pedas. Kadar yang cukup tinggi dari lemak yang ada di "jeroan" atau "bagian dalam perut sapi" memberikan rasa yang lezat namun berkolesterol tinggi.

2.     Soto Kemiri

Seperti soto dari daerah lain, Soto Kemiri juga menggunakan daging ayam (soto ayam). Makanan khas ini membutuhkan bumbu seperti : bawang merah, bawang putih, kencur, kemiri, lengkuas, jinten, merica, jahe, dan santan. Soto kemiri biasa disajikan tanpa penyedap makanan. Cara memasak soto kemiri pun tidak sulit, cukup menggunakan kuali dari bahan tanah liat serta dipanaskan dengan bahan bakar kayu. Salah satu cara menengarai soto khas Pati ini adalah aroma kemirinya yang lebih menonjol dan kuahnya lebih encer dibanding soto dari daerah lain.

3.     Petis Kambing

Petis yang satu ini merupakan variasi masakan daging kambing.  Masakan ini bisa dimakan utk digado atau boleh dilahap dengan nasi. Sekilas rupa makanan ini seperti gule. Kuahnya hijau bersantan. Bedanya dari gule, kuah itu bercampur tepung beras dan rebusan daging yang sudah lebur. Jadi, ada sensasi banyak butiran kenyal hangat yang lumer ketika kuah sudah masuk di mulut. Rasa duduh itu gurih. Zonder kecap sudah nikmat. Ada beberapa potong bagian kambing yang berenang di kuah. Cuma, keratan itu kebanyakan gajih atau lemak serta balungan. Enaknya menghajar petis yah itu. Kita harus sedikit repot menghisap-hisap tulang.

Posting ini telah diminati sebanyak
22113 (orang)

Sejarah Kabupaten Pati

Menurut cerita rakyat dari mulut ke mulut yang terdapat juga pada kitab Babat Pati dan kitab Babat lainnya dua pusaka yaitu "KERIS RAMBUT PINUTUNG DAN KULUK KANIRAGA" yang merupakan lambang kekuasan dan kekuatan yang juga merupakan simbul kesatuan dan persatuan. Barangsiapa yang memiliki dua pusaka tersebut, akan mampu menguasai dan berkuasa memerintah di Pulau Jawa. Adapun yang memiliki dua pusaka tersebut adalah Raden Sukmayana penggede Majasemi andalan Kadipaten Carangsoka.
Kevakuman Pemerintahan di Pulau Jawa
Menjelang akhir abad ke XIII sekitar tahun 1292 Masehi di Pulau Jawa vakum penguasa pemerintahan yang berwibawa. Kerajaan Pajajaran mulai runtuh, Kerajaan Singasari surut, sedang Kerajaan Majapahit belum berdiri.
Di Pantai utara Pulau Jawa Tengah sekitar Gunung Muria bagian Timur muncul penguasa lokal yang mengangkat dirinya sebagai adipati, wilayah kekuasaannya disebut kadipaten.
Ada dua penguasa lokal di wilayah itu yaitu. 1. Penguasa Kadipaten Paranggaruda, Adipatinya bernama Yudhapati, wilayah kekuasaannya meliputi sungai Juwana ke selatan, sampai pegunungan Gamping Utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Grobogan. Mempunyai putra bernama Raden Jasari. 2. Penguasa Kadipaten Carangsoka, Adipatinya bernama: Puspa Andungjaya, wilayah kekuasaannya meliputi utara sungai Juwana sampai pantai Utara Jawa Tengah bagian timur. Adipati Carangsoka mempunyai seorang putri bernama Rara Rayungwulan

Kadipaten Carangsoka dan Paranggaruda Berbesanan
Kedua Kadipaten tersebut hidup rukun dan damai, saling menghormati dan saling menghargai untuk melestarikan kerukunan dan memperkuat tali persaudaraan, Kedua adipati tersebut bersepakat untuk mengawinkan putra dan putrinya itu. Utusan Adipati Paranggaruda untuk meminang Rara Rayungwulan telah diterima, namun calon mempelai putri minta bebana agar pada saat pahargyan boja wiwaha daup (resepsi) dimeriahkan dengan pagelaran wayang dengan dalang kondang yang bernama "Sapanyana".
Untuk memenuhi bebana itu, Adipati Paranggaruda menugaskan penggede kemaguhan bernama Yuyurumpung agul-agul Paranggaruda. Sebelum melaksanakan tugasnya, lebih dulu Yuyurumpung berniat melumpuhkan kewibawaan Kadipaten Carangsoka dengan cara menguasai dua pusaka milik Sukmayana di Majasemi. Dengan bantuan uSondong Majerukn kedua pusaka itu dapat dicurinya namun sebelum dua pusaka itu diserahkan kepada Yuyurumpung, dapat direbut kembali oleh Sondong Makerti dari Wedari. Bahkan Sondong Majeruk tewas dalam perkelahian dengan Sondong Makerti. Dan Pusaka itu diserahkan kembali kepada Raden Sukmayana. Usaha Yuyurumpung untuk menguasai dan memiliki dua pusaka itu gagal.
Walaupun demikian Yuyurumpung tetap melanjutkan tugasnya untuk mencari Dalang Sapanyana agar perkawinan putra Adipati Paranggaruda tidak mangalami kegagalan (berhasil dengan baik).
Pada Malam pahargyan bojana wiwaha (resepsi) perkawinaan dapat diselenggarakan di Kadipaten Carangsoka dengan Pagelaran Wayang Kulit oleh Ki Dalang Sapanyana. Di luar dugaan pahargyan baru saja dimulai, tiba-tiba mempelai putri meninggalkan kursi pelaminan menuju ke panggung dan seterusnya melarikan diri bersama Dalang Sapanyana. Pahargyan perkawinan antara " Raden Jasari " dan " Rara Rayungwulan " gagal total.
Adipati Yudhapati merasa dipermalukan, emosi tak dapat dikendalikan lagi. Sekaligus menyatakan permusuhan terhadap Adipati Carangsoka. Dan peperangan tidak dapat dielakkan. Raden Sukmayana dari Kadipaten Carangsoka mempimpin prajurit Carangsoka, mengalami luka parah dan kemudian wafat. Raden Kembangjaya (adik kandung Raden Sukmayana) meneruskan peperangan. Dengan dibantu oleh Dalang Sapanyana, dan yang menggunakan kedua pusaka itu dapat menghancurkan prajurit Paranggaruda. Adipati Paranggaruda, Yudhapati dan putera lelakinya gugur dalam palagan membela kehormatan dan gengsinya.
Oleh Adipati Carangsoka, karena jasanya Raden Kembangjaya dikawinkan dengan Rara Rayungwulan kemudian diangkat menjadi pengganti Carangsoka. Sedang dalang Sapanyana diangkat menjadi patihnya dengan nama " Singasari ".

Kadipaten Pesantenan
Untuk mengatur pemerintahan yang semakin luas wilayahnya ke bagian selatan, Adipati Raden Kembangjaya memindahkan pusat pemerintahannya dari Carangsoka ke Desa Kemiri dengan mengganti nama " Kadipaten Pesantenan dengan gelar " Adipati Jayakusuma di Pesantenan.
Adipati Jayakusuma hanya mempunyai seorang putra tunggal yaitu " Raden Tambra ". Setelah ayahnya wafat, Raden Tambra diangkat menjadi Adipati Pesantenan, dengan gelar " Adipati Tambranegara ". Dalam menjalankan tugas pemerintahan Adipati Tambranegara bertindak arif dan bijaksana. Menjadi songsong agung yang sangat memperhatikan nasib rakyatnya, serta menjadi pengayom bagi hamba sahayanya. Kehidupan rakyatnya penuh dengan kerukunan, kedamaian, ketenangan dan kesejahteraannya semakin meningkat.

Kabupaten Pati
Untuk dapat mengembangkan pembangunan dan memajukan pemerintahan di wilayahnya Adipati Raden Tambranegara memindahkan pusat pemerintahan Kadipaten Pesantenan yang semula berada di desa Kemiri menuju ke arah barat yaitu, di desa Kaborongan, dan mengganti nama Kadipaten Pesantenan menjadi Kadipaten Pati.
Dalam prasasti Tuhannaru, yang diketemukan di desa Sidateka, wilayah Kabupaten Majakerta yang tersimpan di musium Trowulan. Prasasti itu terdapat pada delapan Lempengan Baja, dan bertuliskan huruf Jawa kuna. Pada lempengan yang keempat antara lain berbunyi bahwa : ..... Raja Majapahit, Raden Jayanegara menambah gelarnya dengan ABHISEKA WIRALANDA GOPALA pada tanggal 13 Desember 1323 M. Dengan patihnya yang setia dan berani bernama DYAH MALAYUDA dengan gelar RAKAI, Pada saat pengumuman itu bersamaan dengan pisuwanan agung yang dihadiri dari Kadipaten pantai utara Jawa Tengah bagian Timur termasuk Raden Tambranegara berada di dalamnya.

Pati Bagian dari Majapahit
Raja Jayanegara dari Majapahit mengakui wilayah kekuasaan para Adipati itu dengan memberi status sebagai tanah predikan, dengan syarat bahwa para Adipati itu setiap tahun harus menyerahkan Upeti berupa bunga.
Bahwa Adipati Raden Tambranegara juga hadir dalam pisuwanan agung di Majapahit itu terdapat juga dalam Kitab Babad Pati, yang disusun oleh K.M. Sosrosumarto dan S.Dibyasudira, diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 1980. Halaman 34, Pupuh Dandanggula pada : 12 yang lengkapnya berbunyi : ..... Tan alami pajajaran kendhih, keratonnya ing tanah Jawa angalih Majapahite, ingkang jumeneng ratu, Brawijaya ingkang kapih kalih, ya Jaka Pekik wasta, putra Jaka Suruh, Kyai Ageng Pathi nama, Raden Tambranegara sumewa maring Keraton Majalengka.
Artinya Tidak lama kemudian Kerajaan Pajajaran kalah, Kerajaan Tanah Jawa lalu pindah ke Majapahit, adapun yang menjadi rajanya adalah Brawijaya II, yaitu Jaka Pekik namanya, putranya Jaka Suruh. Pada waktu itu Kyai Ageng Pati, yang bernama Tambranegara menghadap ke Majalengka, yaitu Majapahit.
Berdasarkan hal tersebut, jelaslah bahwa Raden Tambranegara Adipati Pati turut serta hadir dalam pisowanan agung di Majapahit. Pisowanan agung yang dihadiri oleh Raden Tambranegara ke Majapahit pada tanggal 13 Desember 1323, maka diperkirakan bahwa pindahnya Kadipaten Pesantenan dari Desa Kemiri ke Desa Kaborongan dan menjadi Kabupaten Pati itu pada bulan Juli dan Agustus 1323 M (Masehi). Ada tiga tanggal yang baik pada bulan Juli dan Agustus 1323 yaitu : 3 Juli, 7 Agustus dan 14 Agustus 1323.
Hari Jadi Pati
Kemudian diadakan seminar pada tanggal 28 September 1993 di Pendopo Kabupaten Pati yang dihadiri oleh para perwakilan lapisan masyarakat Kabupaten Pati, para guru sejarah SLTA se Kabupaten Pati, Konsultan, Dosen Fakultas Sastra dan Sejarah UNDIP Semarang, secara musyawarah dan sepakat memutuskan bahwa pada tanggal 7 Agustus 1323 sebagai hari kepindahan Kadipaten Pesantenan di Desa Kemiri ke Desa Kaborongan menjadi Kabupaten Pati.
Tanggai 7 Agustus 1323 sebagai HARI JADI KABUPATEN PATI telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor : 2/1994 tanggal 31 Mei 1994, sehingga menjadi momentum HARI JADI KABUPATEN PATI dengan surya sengkala " KRIDANE PANEMBAH GEBYARING BUMI " yang bermakna " Dengan bekerja keras dan penuh do'a kita gali Bumi Pati untuk meningkatkan kesejahteraan lahiriah dan batiniah ". Untuk itu maka setiap tanggal 7 Agustus 1323 yang ditetapkan dan diperingati sebagai " HARI JADI KABUPATEN PATI ".

Posting ini telah diminati sebanyak
22113 (orang)